Presiden LIRA Kritisi Sikap Elit Dalam Menghadapi Perubahan Paradigma yang Dibawa oleh Prabowo-Gibran

JAKARTA - Perkumpulan Nawasena Indonesia Emas yang merupakan embrio dari relawan Nawasena 08, menginisiasi sebuah diskusi yang melibatkan tokoh-tokoh pergerakan dan pengusaha untuk membahas proyeksi masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Kegiatan ini berlangsung dalam bentuk Diskusi Publik bertajuk “Terbaik, Cepat Wujudkan Transformasi Bangsa,” yang diadakan di Hotel Horison Ultima, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 26 Februari 2025.
“Diskusi ini melibatkan pengurus Dewan Pimpinan Nasional (Depimnas) Nawasena Indonesia Emas, aktivis, serta relawan Prabowo-Gibran,” ujar Giuseppe Kapoyos Ketua Umum Nawasena Indonesia Emas.
Acara dibagi menjadi dua sesi; sesi pertama diisi oleh Muhammad Isra Ramli, Deputi 1 Kepala Komunikasi Kepresidenan, yang menyampaikan materi tentang Sosialisasi Asta Cita Kebijakan Ekonomi dan Politik.
Dalam sesi ini, Lana T. Koentjooro, Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju (PIM), memberikan tanggapan yang menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam konteks Asta Cita. Lana dikenal sebagai Ketua Timnas Kebaya dan telah berjuang untuk pengakuan Hari Kebaya Nasional serta pencatatan Kebaya sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO.
Di sesi kedua, Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, turut hadir sebagai narasumber, dengan moderator Ir. Donald W.Pokatong, MSc, Ph,D.
Sebagai penangggap, Andi Syafrani, Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), memberikan tanggapan kritis mengenai sikap elit dalam menghadapi perubahan paradigma yang dibawa oleh Prabowo-Gibran. Ia menyoroti bahwa meskipun ada lompatan pemikiran dari Prabowo Subianto, mentalitas elit masih terjebak dalam persaingan dan konflik internal.
Andi Syafrani juga menyebutkan bahwa upaya retret sebagai metode untuk membangun kesatuan di kalangan elit bisa jadi tidak efektif, mengingat ketika isu reshuffle muncul, yang terjadi bukan persatuan, melainkan saling berebut posisi. “Mental cakar-cakaran ini perlu dibenahi agar kita bisa lebih siap menerima terobosan yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya.
Sementara itu, M. Isra Ramli menjelaskan bahwa acara ini merupakan inisiatif dari Depimnas Nawasena Indonesia Emas, yang merupakan bagian dari relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) yang mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024. Para relawan ini berkomitmen untuk terus mendukung Prabowo setelah terpilih sebagai presiden, membantu memastikan program-programnya terlaksana demi kesejahteraan rakyat.
Diskusi ini juga menyoroti kekayaan alam Indonesia yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. M. Isra Ramli menekankan pentingnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah lembaga yang dirancang untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara secara efisien. Danantara diharapkan dapat berfungsi sebagai mesin pembangunan selain APBN, untuk mengatasi berbagai batasan yang ada dan memperluas ruang fiskal demi mencapai tujuan besar pembangunan Indonesia.
Giuseppe Kapoyos, Ketua Umum Nawasena Indonesia Emas, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada Kantor Komunikasi Kepresidenan atas kesediaan mereka untuk berkolaborasi dalam memberikan pemahaman yang mendalam tentang Asta Cita dan berbagai lompatan yang telah dilakukan pemerintahan Prabowo Subianto.
“Terima kasih juga kepada seluruh organ relawan dan aktivis yang telah hadir. Diskusi ini merupakan ruang yang penting untuk mengawal program-program yang diusung oleh Presiden Prabowo,” ujarnya.
Kapoyos menambahkan, “Saya percaya bahwa pemerintah tidak alergi terhadap kritik. Namun, sebagai masyarakat yang bijak, kita perlu memberikan kritik yang konstruktif. Mari kita berikan waktu bagi pemerintah untuk bekerja dan membuktikan komitmen mereka. Dalam setahun ke depan, kita akan memiliki kesempatan untuk menilai hasil dari upaya yang telah dilakukan.”
Ia juga mendorong semua pihak untuk tetap bersinergi dan mendukung upaya transformasi yang tengah dijalankan, dengan harapan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif yang nyata bagi bangsa.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa visi dan misi yang diusung Prabowo – Gibran dapat terwujud demi kesejahteraan rakyat,” tutup Kapoyos dengan semangat optimis.
Turut hadir mendampingi Deputi 1 Kepala Komunikasi Kepresidenan Muhammad Isra Ramli, Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan Ricky Tamba. Dari Nawasena Indonesia Emas hadir Dra. Muschiati Siti Arimbi (Dewan Pembina), Dr. Syafruddin Noor, SH (Dewan Pengarah), Imen Saragih. Sekretaris Jenderal. Dr. Rahajeng Widya, SE,SH, MM Sekjen Perempuan Indonesia Maju, Ir. Agung Karang Gerakan Pendidikan Indonesia Baru, AYS Prayogie Ketum MIO Indonesia, serta penyanyi dan seniman Cor Tetelepta, Linda Rahman.(*)
Artikel ini telah tayang di: kampiunnews.com