LIRA Kecam Aktivitas Pertambangan yang Berpotensi Membuat Jalan Trans Sulawesi di Kolaka Utara Ambruk
KOLAKA UTARA - Aktivitas pertambangan yang semakin marak di Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, menimbulkan ancaman serius terhadap infrastruktur utama daerah tersebut. Jalan Trans Sulawesi, yang menjadi jalur vital penghubung antarprovinsi, kini terancam ambruk akibat dampak buruk dari kegiatan pertambangan yang tidak terkendali.
Pantauan di lapangan, kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan ini tidak hanya merusak struktur jalan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, yang membahayakan para pengendara dan masyarakat sekitar.
Tokoh pemekaran Kolaka Utara, Dr. H. Ansar Sangka, MM, memberikan kecaman keras terhadap situasi ini. Dalam pertemuannya dengan TrenNews.id pada tanggal 6 Januari di Lasusua, ia menegaskan bahwa keselamatan masyarakat harus diutamakan, dan tidak boleh ada kepentingan ekonomi yang mengorbankan kehidupan warga.
“Kita tidak bisa membiarkan kepentingan ekonomi mengorbankan keselamatan masyarakat. Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini,” tegas Dr. H. Ansar Sangka.
Kecaman tersebut didukung oleh Ketua Komisi III DPRD Kolaka Utara, Samsir, ST, M.Si (yang juga Bupati LIRA Kolaka Utara), yang menyatakan bahwa masalah ini telah masuk dalam perhatian komisinya. “Kami akan segera melakukan inspeksi untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran yang membahayakan keselamatan warga,” ujanya, Rabu (8/1/2025).
Ia juga menambahkan bahwa koordinasi dengan pihak provinsi dan pusat sangat diperlukan agar solusi yang tepat dapat segera diterapkan.
Masalah ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah daerah, yang kini harus mencari keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan perlindungan terhadap infrastruktur serta keselamatan publik. Diharapkan, tindakan cepat dapat diambil agar Jalan Trans Sulawesi tetap aman digunakan oleh masyarakat luas.(*)
Artikel ini telah tayang di: trennews.id
