LIRA Jawa Timur Kecam Perilaku Orang Tua yang Suruh Siswa SMA Gloria 'Menggonggong' sebagai Sanksi
JATIM - Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur mengecam tindakan salah satu orang tua di Surabaya yang menyuruh seorang siswa menggonggong bak anjing sebagai sanksi atas peristiwa yang dialami oleh anaknya. Peristiwa itu terjadi pada Siswa SMA Gloria Surabaya belum lama ini.
Belakangan diketahui kronologi terjadinya peristiwa tersebut. Dimana awalnya, dua orang siswa saling mengejek. Tak terima anaknya diejek, orang tua seorang siswa menghakimi siswa lainnya yang meminta maaf. Yakni dengan menyuruhnya bersujud, minta maaf serta menggonggong seperti anjing.
Menurut Gubernur LIRA Jawa Timur, M. Zuhdy Achmadi, hal tersebut menjadi peristiwa yang sangat memprihatinkan. Dimana menurutnya, ada dua hal yang betul-betul disayangkan. Yang pertama karena peristiwanya terjadi pada siswa, dan kedua hal itu dilakukan oleh orang tua siswa lainnya.
"Ini sudah benar-benar tidak pantas. Dia itu siswa, kemungkinan juga usianya masih belum 17 tahun. Artinya apa, dia masih tergolong anak. Yang kedua, yang menghakimi dengan menyuruh menggonggong itu adalah orang tua siswa," jelas pria yang akrab disapa Didik ini.
Didik menilai, sebagai orang tua sudah tentu tidak selayaknya memberi hukuman dengan cara yang kurang manusiawi seperti itu. Apalagi dilakukan di depan umum, kepada siswa yang memang masih membutuhkan banyak pendampingan dan pendidikan.
"Menggonggong itu apakah cara manusia untuk mendidik manusia lainnya, apalagi ini anak-anak. Dia ini anak, siswa, butuhnya pendampingan, bukan penghakiman, apalagi di depan umum. Itu cara yang sangat tidak manusiawi dan tidak bisa dibenarkan," tutur Didik.
Untuk itu, dirinya benar-benar mengecam dengan keras perbuatan tidak terpuji tersebut. Ia meminta kepada lembaga dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan lebih lanjut. Baik dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Komnas Perlindungan Anak bahkan hingga kepolisian.
"Kita jangan menjadi masyarakat yang munafik. Gembar-gembor menyuarakan perlindungan anak, mencegah bullying dan ada kasus seperti ini juga harus bertindak," terangnya.
Sebagai keseriusannya untuk menyikapi hal tersebut, dirinya menegaskan bahwa LIRA Jawa Timur akan segera melakukan aduan masyarakat (dumas) ke Polda Jatim. Dan meminta agar kepolisian dapat melakukan tindakan tegas dan terukur.
"Kami minta kapolda atensi terhadap kasus ini, agar dapat menjadi pelajaran bagi pihak-pihak yang sering bersikap arogan terhadap orang yang lemah," pungkas Didik.(*)
Artikel ini telah tayang di: jatimtimes.com