LIRA: Dugaan Korporasi Pengadaan Literasi Buku, Dari Kas Desa ke Rekening Pribadi
ACEH TENGGARA - Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menyoroti dugaan penyimpangan dalam program pengadaan literasi buku yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Kabupaten Aceh Tenggara. Pasalnya, dana pengadaan buku tersebut tidak ditransfer ke rekening perusahaan percetakan resmi, melainkan masuk ke rekening pribadi atas nama Dirga Haruan Sahdewo.
Bupati LIRA Aceh Tenggara, M.Saleh Selian , mempertanyakan alur penyaluran dana yang dianggap janggal tersebut.
Mengapa dana ditransfer ke rekening pribadi, bukan ke rekening perusahaan percetakan buku yang resmi?
Disinyalir, dana tidak hanya masuk kesatu rekening pribadi saja, melainkan juga kepada beberapa rekening pihak lain. Hingga saat inipun, buku yang dijanjikan belum juga terlihat.
LIRA menyatakan siap mendukung Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Tenggara untuk mengusut dugaan korupsi dalam proyek pengadaan literasi ini.
Sebagai sample sorotan LIRA tertuju pada Kecamatan Babul Makmur, dimana dana literasi buku seluruhnya ditransfer kepada rekening pribadi atas nama Dirga Haruan Sahdewo.
Untuk itu, LIRA mendesak agar Ketua APDESI kecamatan serta Camat Babul Makmur diperiksa terkait dugaan korporasi yang berpotensi terjadi korupsi , modus korporasi ini patut Diduga bukan hanya terjadi dikecamatan Babul Makmur saja ” Tegas Saleh Selian
“Menurut kami, pola ini sudah jelas menyalahi aturan. Apalagi jika dana pengadaan buku itu dikirim kepada lebih dari satu rekening pribadi. Seharusnya dana dikirimkan kepada perusahaan percetakan resmi yang memiliki legalitas , kesannya sudah terkondisi melakukan korporasi ” Kata Saleh Selian.
erdasarkan data yang dihimpun, total anggaran pengadaan literasi buku di seluruh desa di Aceh Tenggara mencapai Rp 2.692.497.000. Angka ini dihitung dari 385 desa x Rp 6.993.500 per desa, sehingga dinilai rawan terjadi praktik penyimpangan apabila tidak dikelola secara transparan.
LIRA menekankan pentingnya aparat penegak hukum segera turun tangan untuk memastikan tidak terjadi kebocoran dana dan kerugian negara dalam program literasi buku tersebut.(*)
