LIRA Apresiasi Langkah Baru yang Dilakukan Kejati Aceh Terhadap Kasus Penyimpangan Beasiswa

ACEH TENGGARA - Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Aceh Tenggara memberikan apresiasi kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh atas langkah tegas dalam mengusut dugaan tindak pidana korupsi beasiswa Pemerintah Aceh yang dikelola Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh dengan total anggaran lebih dari Rp420,5 miliar.

Bupati LIRA Aceh Tenggara, M. Saleh Selian, dalam pernyataan tertulisnya kepada liputangampongnews.id, Kamis (20/11) sore, ia menilai tindakan Kejati Aceh yang telah memeriksa sedikitnya 10 saksi merupakan langkah maju dalam penegakan hukum dan membongkar dugaan penyimpangan penyaluran beasiswa tersebut.

“Kami mendukung penuh upaya Kejati Aceh yang terus bekerja mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi. Ini langkah penting untuk mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Sebelumnya, Kasipenkum Kejati Aceh, Ali Rasab Lubis, menjelaskan bahwa pemeriksaan saksi dilakukan untuk melengkapi berkas penyidikan. Ia menyebut jumlah saksi kemungkinan bertambah karena proses penyidikan masih berlangsung. Selain saksi, penyidik juga menelusuri berbagai dokumen penyaluran beasiswa tahun anggaran 2021–2024.

Dari dokumen pertanggungjawaban keuangan, Kejati Aceh menemukan indikasi penyimpangan yang berpotensi merugikan negara. Dana beasiswa yang dikelola BPSDM mencapai Rp153,85 miliar pada 2021, Rp141 miliar pada 2022, Rp64,55 miliar pada 2023, dan Rp61,12 miliar pada 2024. Dugaan penyimpangan ini dinilai berdampak luas karena merusak pembangunan sumber daya manusia dan masa depan generasi muda.

Atas perkembangan tersebut, LIRA Aceh Tenggara mengajak masyarakat mendukung langkah Kejati Aceh agar pengusutan kasus ini dapat tuntas dan transparan.

“Kami berharap penyidikan ini menjadi pintu masuk untuk membersihkan pengelolaan beasiswa dari praktik yang merugikan negara dan masyarakat,” tutup M. Saleh Selian. (*)