LIRA

Bupati LIRA Tapsel Torkis P. Hsb Kunjungi Desa Dolok Sordang Julu: Mengapresiasi Budaya “Marhara” dalam Bertani Padi

Laporan: Admin
08 Januari 2025 | 22:00 WIB
Share:
Bupati LIRA Tapsel Torkis P Hsb bersama PPL Dolok Sordang Julu Hamsar Harahap, makan bersama dgn warga Janji Lobi Usai Bertanam Padi di Sawah

TAPSEL - Dalam upaya mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan, Bupati LIRA Tapsel, Torkis P. Hsb, aktif mengunjungi desa-desa wilayah pertanian di Kabupaten Tapanuli Selatan. Salah satu kunjungannya bersama PPL WKPP Dolok Sordang Julu Hamsar Harahap, Selasa, 07 Januari 2025 yang berkesan adalah ke Dusun Janji Lobi, Desa Dolok Sordang Julu, Kecamatan Sipirok.

Kunjungan ini menjadi bagian dari program LIRA yang berkomitmen untuk mendukung pembangunan pemerintah di berbagai sektor, termasuk sektor pertanian. “Kami di DPD LIRA Tapsel sangat mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Untuk itu, kami turun langsung ke lapangan untuk melihat dan memantau kondisi pertanian, baik itu petani sawah maupun hortikultura,” ujar Torkis.

Budaya “Marhara” merupakan Warisan kearipan Lokal yang Dilestarikan

Di Dusun Janji Lobi, Torkis disambut oleh masyarakat yang dikenal santun, ramah, dan memiliki kekompakan luar biasa dalam bertani. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah budaya “Marhara,” sebuah sistem gotong royong dalam bertanam padi.

Menurut penuturan warga setempat, budaya “Marhara” telah diwariskan oleh nenek moyang mereka dan tetap dilestarikan hingga kini. Dalam tradisi ini, masyarakat bekerja bersama-sama menanam padi secara bergiliran, dari satu sawah ke sawah lainnya. Setelah selesai menanam, mereka melanjutkan dengan makan bersama di rumah pemilik sawah yang sedang ditanami. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kekompakan, solidaritas, dan kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Janji Lobi.

Torkis mengaku terharu melihat kekompakan warga Janji Lobi. “Ini adalah contoh nyata kearifan lokal yang perlu dipertahankan dan bisa menjadi inspirasi bagi petani di desa-desa lain. Tradisi seperti ini tidak hanya mendukung produksi pangan, tetapi juga mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat,” paparnya.

Tantangan Petani: Ketersediaan Pupuk Subsidi

Meski budaya “Marhara” menjadi kekuatan bagi petani, masyarakat Janji Lobi menghadapi tantangan besar, terutama terkait ketersediaan pupuk bersubsidi. Warga mengeluhkan bahwa pupuk sering kali datang terlambat, tidak sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, serta kualitasnya yang kurang memadai.

Torkis menyampaikan bahwa persoalan pupuk subsidi menjadi perhatian serius, baik oleh pemerintah daerah maupun pusat. “Kami berharap, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, masalah ini dapat teratasi. Pupuk subsidi harus tersedia tepat waktu, terutama saat musim tanam seperti di Janji Lobi, serta memiliki kualitas yang baik agar produktivitas petani dapat meningkat,” ujarnya.

Dukungan terhadap Swasembada Pangan

Kunjungan ke Janji Lobi ini merupakan salah satu langkah konkret Bupati LIRA Tapsel untuk mendukung program swasembada pangan nasional. Melalui dialog langsung dengan petani, Torkis berharap dapat memahami kebutuhan dan kendala yang dihadapi masyarakat, sehingga solusi yang diambil lebih tepat sasaran.

“Swasembada pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga membutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah daerah, organisasi, dan petani itu sendiri. Dengan kekompakan dan budaya kerja sama seperti yang ada di Janji Lobi, saya yakin kita bisa mencapai tujuan ini,” pungkas Torkis.

Kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi bersama petani dan warga setempat, di mana Torkis memberikan semangat dan motivasi kepada masyarakat untuk terus menjaga tradisi lokal serta meningkatkan kualitas pertanian mereka.(*)

 

 

Artikel ini telah tayang di: mataelangnusantara.com

Share:
MARS LIRA
AGENDA
Belum ada data, lihat history.
FEED INSTAGRAM
FACEBOOK PAGE