LIRA Sumut: Topan Ginting Bukan 'Orang Sakti', Inspektur Sulaiman Harahap Harus Berani Usut Dugaan Gratifikasi!

MEDAN - Sejumlah aset rumah mewah yang diduga kuat milik Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting, menggemparkan publik. Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LSM LIRA) turut menyoroti.
Sekretaris Wilayah LSM LIRA Sumut, Andi Nasution, menegaskan jajaran Inspektorat harus turun untuk memeriksa kebenaran dugaan kepemilikan Topan atas berbagai aset rumah itu, sebagai upaya awal membuktikan dugaan gratifikasi tersebut,
"Inspektorat berwenang memeriksa setiap dugaan yang mengarah ke pejabat dan ASN-nya. Persoalannya punya kemauan tidak? Punya keberanian nggak?" ujarnya kepada wartawan di Medan, Rabu (25/6/2025).
Bukan tanpa alasan, sebut Andi, dugaan gratifikasi dimaksud dialamatkan kepada Topan Ginting yang notabene 'anak kesayangan' dari Gubernur Sumut, Bobby Nasution.
"Dan mereka berasal dari Geng Pejabat Blok Medan. Maksud saya Blok Medan adalah karena mereka itu datangnya masuk ke Pemprov Sumut hari ini, berasal dari pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Apalagi sudah rahasia umumlah saya kira, bahwa Topan Ginting itu merupakan 'ketua kelas' semasa Bobby menjabat Wali Kota Medan. Terlebih lagi dia pernah menjadi Pj Sekda pula," ujarnya.
Selama ini, tegas Andi Nasution, Sulaiman Harahap selaku Kepala Inspektorat Sumut begitu punya 'power' yang bahkan melebihi kapasitas seorang Penjabat Sekdaprov Sumut, Effendy Pohan, untuk 'mematikan karir' pejabat di lingkungan Pemprovsu.
Sekretaris Wilayah LSM LIRA Sumut, Andi Nasution, menegaskan jajaran Inspektorat harus turun untuk memeriksa kebenaran dugaan kepemilikan Topan atas berbagai aset rumah itu, sebagai upaya awal membuktikan dugaan gratifikasi tersebut,
"Inspektorat berwenang memeriksa setiap dugaan yang mengarah ke pejabat dan ASN-nya. Persoalannya punya kemauan tidak? Punya keberanian nggak?" ujarnya kepada wartawan di Medan, Rabu (25/6/2025).
Bukan tanpa alasan, sebut Andi, dugaan gratifikasi dimaksud dialamatkan kepada Topan Ginting yang notabene 'anak kesayangan' dari Gubernur Sumut, Bobby Nasution.
"Dan mereka berasal dari Geng Pejabat Blok Medan. Maksud saya Blok Medan adalah karena mereka itu datangnya masuk ke Pemprov Sumut hari ini, berasal dari pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Apalagi sudah rahasia umumlah saya kira, bahwa Topan Ginting itu merupakan 'ketua kelas' semasa Bobby menjabat Wali Kota Medan. Terlebih lagi dia pernah menjadi Pj Sekda pula," ujarnya.
Selama ini, tegas Andi Nasution, Sulaiman Harahap selaku Kepala Inspektorat Sumut begitu punya 'power' yang bahkan melebihi kapasitas seorang Penjabat Sekdaprov Sumut, Effendy Pohan, untuk 'mematikan karir' pejabat di lingkungan Pemprovsu.(*)