Lamban Perbaiki Jalan Provinsi Putus Di Agara, LIRA Kecam PUPR Aceh
KUTACANE - Lembaga Lumbung Informasi Rakyat Aceh Tenggara, mengecam sikap kurang tanggap pihak Dinas PUPR Aceh dalam melakukan perbaikan terhadap jalan putus di Kecamatan Leuser.
Pasalnya, akibat kurangnya perhatian dari Dinas PUPR Aceh, ruas jalan Provinsi Muara Situlen – Gelombang tepatnya di kawasan Desa Kane Mende – Bukit Bintang Indah, hubungan belasan desa dengan ibukota kecamatan dan Kecamatan Babul Makmur putus total.
“Sejak Sabtu 21 Desember dinihari lalu, jalan ruas provinsi di Kecamatan Leuser telah putus total, karena dihantam arus sungai, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda jembatan darurat akan dibangun pihak PUPR Aceh,” ujar Saleh Selian.
Padahal, jalan putus itu merupakan satu-satunya jalan penghubung Ibukota Kecamatan Leuser dengan Desa Bukit Bintang Indah, Permata Musara, Serakut, Bunbun Alas, Bunbun Indah, Lau Tawar, agunung Pakpak, Naga Timbul dan beberapa desa lainnya. Sebab itu ruas jalan Provinsi Muara Situlen -Gelombang menjadi urat nadi perekonomian warga di wilayah paling Selatan Aceh Tenggara tersebut.
Jadi, wajar saja jika warga desa di Kecamatan Leuser sangat berharap, pihak PUPR Aceh membuka mata dan menaruh kepedulian yang tinggi dan bergerak cepat melakukan perbaikan jalan putus, bukan sebaliknya malah membiarkan warga Leuser terisolir dan termarginalkan.
Kini warga Desa Serakut, Bunbun Alas, Bunbun Indah dan warga desa lainnya di Agara beralih menggunakan perahu bermesin (Robin) melalui Sungai Alas, karena ruas jalan Provinsi Kecamatan Leuser putus total.
Kendati beresiko tinggi dan sangat membahayakan keselamatan warga, bahkan berujung pada terjadinya tragedi memilukan, terbaliknya perahu bermotor di Sungai Alas, merenggut korban jiwa terpaksa dilalui.
Namun, rute lewat jalur sungai terpaksa ditempuh warga Agara jika ingin menuju Serakut, Bunbun Indah, Bunbun Alas maupun beberapa desa lainnya di pedalaman Agara tersebut, karena lambannya pihak PUPR Aceh melakukan perbaikan jalan ruas Provinsi Muara Situlen- Gelombang.
Jika kondisi lambannya perbaikan jalan ruas Provinsi yang putus itu dibiarkan terus, Saleh Selian dan warga Agara lainnya, khawatir warga Leuser akan semakin menderita, akibat putusnya akses jalan darat hingga terpaksa mengalihkan lewat jalur sungai Alas yang sangat berbahaya, menyusul tak adanya alat pengaman berupa pelampung bagi penumpang perahu bermotor yang bolak balik dari Leuser menuju kecamatan Babul Makmur.
Saleh Selian juga, menyampaikan rasa prihatin dan duka yang mendalam terhadap penderitaan yang dialami warga korban perahu terbalik dan karam ke dasar sungai Alas di kawasan Sibiluk kecamatan Leuser, seraya berharap tragedi terceburnya 26 penumpang perahu bermotor ke dasar sungai Alas yang mengakibatkan 6 orang ditemukan meninggal dunia dan beberapa orang lagi masih dalam pencarian, tidak terulang lagi.
Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, M.Asbi Selain kepada Waspada, Rabu (25/12) mengakui, jika pihak terkait belum memperbaiki ruas jalan Provinsi Muara Situlen – Gelombang yang putus di Desa Kane Mende – Bukit Bintang Indah Kecamatan Leuser.
Namun, berdasarkan komunikasi yang dilakukan dengan Nawawi, Kepala UPTD jalan Provinsi di kecamatan Leuser , pihak PUPR Aceh sedang di perjalanan membawa satu unit jembatan biley dari Banda Aceh menuju Aceh Tenggara.(*)
Artikel ini telah tayang di: waspada.id